Friday 20 February 2009

Meningitis Bakteri

Etiologi
  • H. influenza ( type B )
  • Streptokokus pneumonie
  • Neisseria meningitides ( meningococus)
  • Hemolytic streptococcus
  • Stapilococus aureus
  • Escherecia coli

Faktok Predisposisi

  • Laki-laki > perempuan
  • Faktor maternal (ketuban pecah dini)
  • Infeksi maternal pada akhir kehamilan (meningitis pada neonatus)
  • Penurunan mekanisme immune dan penurunan leukosit (meningitis pada BBL)
  • Anak dengan kekurangan imunoglobulin dan anak yang minum obat imunosupresant

Manifestasi Klinis

  • Tergantung pada luasnya penyebaran dan umur anak
  • Dipengaruhi oleh type dari organisme keefektifan dari terapi

CHILDREN AND ADOLESCENT

Sakitnya tiba-tiba, adanya demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, kejang-kejang Anak menjadi irritable dan agitasi dan dapat berkembang photopobia, delirium, halusinasi, tingkah laku yang agresif atau mengantuk stupor dan koma

  • Gejala pada respiratory atau gastrointestinal
  • Adanya tahanan pada kepala jika difleksikan
  • Kekakuan pada leher (Nuchal Rigidity)
  • Tanda kernig dan brudzinki (+)
  • Kulit dingin dan sianosis
  • Peteki/adannya purpura pada kulit - infeksi meningococcus (meningo cocsemia)
  • Keluarnya cairan dari telinga - meningitis peneumococal
  • Congenital dermal sinus - infeksi E. Colli

INFANT AND CHILDREN

Manifestasi klinisnya biasanya tampak pada anak umur 3 bulan sampai 2 tahun

  • Adanya demam, nafsu makan menurun, muntah, iritabel, mudah lelah dan kejang-kejang, dan menangis meraung-raung.
  • Fontanel menonjol
  • Nuchal Rigidity  tanda-tanda brudzinki dan kernig dapat terjadi namun lambat

NEONATUS

Sukar untuk diketahui - manifestasinya tidak jelas dan tidak spesifik
ada kemiripan dengan anak yang lebih tua, seperti:

  • Menolak untuk makan
  • Kemampuan menelan buruk
  • Muntah dan kadang-kadang ada diare
  • Tonus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah
  • Hypothermia/demam, joundice, iritabel, mengantuk, kejang-kejang, RR yang tidak teratur/apnoe, sianosis dan kehilangan BB.
  • Ketegangan , fontanel menonjol mungkin ada atau tidak
  • Leher fleksibel
  • Kolaps kardiovaskuler, kejang-kejang dan apnoe terjadi bila tidak diobati/ditangani

KOMPLIKASI

Dapat dikurangi dikurangi dengan diagnosis yang awal dan pemberian terapi antimikrobial dengan cepat. Bila infeksi meluas ke ventrikel, pus yang banyak (kental), adanya penekatan pada bagian yang sempit

  • obstruksi cairan cerebrospinal
  • hydrocephalus

Perubahan yang dekstruktif ada pada kortex serebral dan adanya abses otak infeksi langsung. Atau melalui penyebaran pembuluh darah. Ketulian, kebutaan, kelemahan/paralysis dari otot-otot wajah atau otot-otot yang lain pada kepala dan leher - penyebaran infeksi pada daerah syaraf cranial Komplikasi yang serius biasanya diakibatkan oleh infeksi :

  1. meningococcal sepsis atau meningococcemia
  2. Syndrom water haouse-Friderichsen
  3. Overwhelming septic shock
  4. DIC
  5. Perdarahan
  6. Purpura
  7. SIADH, subdural effusion, kejang-kejang, edema serebral, herniasi dan hydrocephalus.

Komplikasi post meningitis pada neonatus:

  1. Ventriculitis (yang menghasilkan kista, daerah yang dibatasi oleh akumulasi cairan dan tekanan pada otak)
  2. Gangguan yang menetap dan penglihatan, pendengaran dan kelemahan nervus yang lain
  3. Cerebral palsy, cacat mental, gangguan belajar, penurunan perhatian, gangguan hiperaktivitas dan adanya kejang.
  4. Hemiparesis dan quadriparesis - arthritis/thrombosis

EVALUASI DIAGNOSTIK

LUMBAL PUNGSI

  • Cairannya diukur dan diambil sample untuk mendapatkan culture, gram stain, jumlah sel darah merah dan untuk mengetahui adanya glukosa dan protein
  • Culture dan stain - mengidentifikasi organisme penyebab
  • Jumlah sel darah merah meningkat
  • Glukosa menurun
  • Konsentrasi protein meningkat
  • Culture darah
  • Culture hidung dan tenggorokan

TERAPEUTIC MANAGEMENT

  • Isolation precautions
  • Pemberian terapi antimikroba
  • Mempertahankan hidrasi yang optimum
  • Mempertahankan ventilasi
  • Mengurangi peningkatan TIK
  • Management dari shock
  • Mengontrol kejang
  • Mengontrol temperatur pada ekstrimitas
  • Koreksi anemia
  • Perawatan dari komplikasi

No comments:

Post a Comment